Syyuuuh~
Malam itu.. Angin bertiup kencang.. Lalu, 'benda' berwarna putih itu pun terlihat jatuh dari langit seperti hujan.
Benda apa itu...?
Jawabannya "salju". Benda berwarna putih bersih yg 'belum ternodai" apapun, dan aku ingin menjadi seperti itu, menjadi orang yg "belum ternodai apapun". Tetapi, tanpa kusadari, salju sebenarnya akan menjadi 'kotor' jika kita menodainya dengan warna 'merah'. "Vampire". Monster berwujud manusia yg selalu menodai salju dengan warna 'merah'. Dan aku baru mengetahui hal itu saat 10 tahun yg lalu...
"Aku... Siapa?"
"Siapa aku..? Benda apa ini..? Putih? Indah sekali! Aku ingin menjadi seperti benda ini! Putih bersih 'belum ternodai apapapun'!" Seruku kepada diriku sendiri.
Tiba-tiba...
TAP! TAP! TAP!
"Hai nak.. Kau tersesat ya?" Tanya orang yg berlumuran warna 'merah' itu kepadaku.
"...." Tetapi aku hanya diam melihatnya.
"Nak.. Bolehkah aku menghisap darahmu..?" Tanya orang itu lagi sambil menunjukkan taringnya yg sudah berlumuran warna 'merah'.
DEG!
Dingin. Sakit. Perih. Dan.... MERAH...
Warna yg paling kubenci itu tiba-tiba saja mengalir dari leherku. Terus.. Mengalir.. Tanpa berhenti.
GlUK! GlUK! GLUK!
Suara itulah yg kudengar... Saat orang itu... Menghisap cairan berwarna merah yg keluar dari leherku.
Ahh.. Sakit... Perih.. Seseorang.. Tolong aku...
DOR!
"Ah.."
"Benar-benar memalukan! Kau adalah aib bagi seorang vampire! Lebih baik kau mati saja!" Bentak orang yg tiba-tiba muncul itu. Ya, orang itu.. Telah menyelamatkanku dari monster yg bernama 'vampire' itu.
Tapi..
Slurp!
"Hei, kau tidak apa-apa kan?" Tanya 'penyelamatku' tadi.
DEG!
Orang itu.. Sama. Dia juga sama seperti monster itu tadi. Dia juga.. Memiliki taring, dan meminum darah. Tidak! Aku tidak ingin di makan olehnya!! Teriakku dalam hati.
"Tenang.. Aku tidak akan menghisap darahmu kok" kata 'penyelamat'ku itu sambil tersenyum.
"Ayo ikut aku! Kau 'tersesat' kan...?" Ajaknya sambil membawaku ke suatu tempat.
"..." Lagi-lagi aku hanya diam. Aku tak mampu bicara apapun setelah mengalami kejadian paling mengerikan itu.
"Pak.. Boleh kan aku 'menitipkan' anak ini kepadamu? Kurasa dia terkena trauma yg hebat tentang vampire" kata 'penyelamat'ku.
"Vampire..? Apa dia digigit vampire? Baiklah Riku" jawab orang yg kurasa adalah teman Riku,penyelamatku.
"Ya, tolong ya.. Kurasa luka gigitannya dalam sekali" jawab Riku.
"Baiklah.. Ayo masuk"
Lalu aku pun masuk ke sebuah rumah yg besaaarr sekali.
"Siapa namamu, gadis kecil?" Tanya Riku sambil tersenyum.
"..." Diam. Aneh, aku.. TIDAK BISA MENGATAKAN APAPUN. Bisu. Aku.. Tidak bisa bicara??
"Kepala sekolah Akatsuki, kurasa anak ini mengalami trauma yg hebat, sampai dia tidak mau bicara sama sekali" ucap Riku.
"Hmm.. Kalau begitu Riku, untuk sementara kita rawat anak ini sampai kita menemukan orangtuanya" jawab orang yg dipanggil Akatsuki itu.
"Ya.. Kalau begitu, boleh aku menginap disini?" Tanya Riku.
"Boleh" jawab kepala sekolah itu.
"Aku akan menyembuhkan lukanya.."
Slurp slurp slurp
"Ukh.."
"Ah.. Geli ya?" Tanya Riku.
"Ng.." Geli. Hangat. Tapi juga takut. Aku masih takut,trauma, akan hal tadi.
Set "tenang saja.. Aku akan menjagamu.. Kamu tidak usah mengingat hal mengerikan tadi ya.." Ucap Riku sambil memelukku.
Ah.. Hangat.. Sekali. Aku.. Suka pada kak Riku.
~~ 10 tahun kemudian ~~
"Pagi Misa!"
"Misa-chan, pagi!!"
"Ohayou Misa-chan!!"
"Pagi teman-teman.." Jawabku sambil tersenyum.
Ya, sekarang aku sekolah di Sora Academy. Sekolah ini adalah milik 'ayah'ku, Aiisho Akatsuki. Oya, sekarang namaku 'Misa Akatsuki'. Karena dulu aku tidak berkata apa-apa soal namaku,akhirnya kak Riku dan 'ayah' memberiku nama itu. Lagipula sebenarnya aku memang sama sekali tidak tau apa-apa soal diriku yg sebenarnya. Jadi aku mengiyakan saja.
"..."
"Misa! Jangan melamun!" Tegur Koi, temanku.
"Ah, Koi.. Azuki.." Jawabku.
"Kenapa melamun di depan gerbang asrama 'Mirai'? Apa ada seseorang yg kau tunggu di depan sini?" Tanya Koi.
"Tidak.. Aku hanya memastikan mereka tidak keluar pada siang hari" jawabku.
Ups! Aku keceplosan!!
"Hah? Memang kenapa? Oya! Kenapa anak-anak asrama 'Mirai' jarang keluar pada siang hari ya? Kenapa mereka hanya keluar saat sore/malam hari saja?" Tanya Koi lagi.
Hah! Gawat!
"Ah itu... Karena.. Memang peraturannya sudah seperti itu!" Jawabku asal.
"Hah? Aneh sekali.." Ucap Koi.
"Y-ya benar! Aneh sekali!" Jawabku gugup.
"? Kok Misa gugup begitu sih?" Tanya Koi.
"Ng? Ng..nggakk!! Aku gak kenapa-kenapa kok!" Jawabku sambil merasa tambah gugup.
"Oh.." Gumam Koi.
"Masuk yuk" ajak Azuki.
"Eh? Tumben kamu ngajak masuk duluan?" Tanya Koi.
"Aku merasakan hawa tidak sedap di daerah ini.." Ucap Azuki.
Eh!? A-Azuki menyadarinya..!? Tanyaku panik dalam hati.
"Ayo"
"Ehh.. Ya!!" Jawabku.
~~ di kelas ~~
"....."
"Akatsukii!! Kerjakan soal no. 25 !" Teriak pak guru.
"U-uaa!! Baik!!" Jawabku kaget.
Sret sret sret
"Hhh.. Sudah pak!!" Seruku.
"Hmm. Coba bapak cek!" Ucap pak guru.
Deg! Hhh.. Pasti pak guru sadar deh kalau aku sedang melamun..
"Bagus Akatsuki! Ternyata walaupun kau sering tidak memperhatikan pelajaran, kau masih bisa mengerjakan soal paling sulit dari bapak!" Seru pak guru.
Tentu saja.. Setiap malam kan ayah selalu menyuruhku untuk belajar sampai bisa!
"Nah.. Selajutnya...."
~~ pulang sekolah ~~
"Hoahmm!! Ngantuk~" keluhku.
"Ya.. Tadi pelajaran sejarahnya benar-benar sangat membosankan.." Keluh Koi.
"Kyaa!! Lihat-lihat! Itu kan kak Riku dari asrama 'Mirai' !!" Jerit seorang murid perempuan dari asrama 'Yume'.
"Ah.. Anak-anak asrama 'Mirai' benar-benar sangat populer ya?" Gumam Koi.
"Mereka.. Benar-benar seperti seorang bangsawan idola.."
Ya.. Asrama 'Mirai' atau sering disebut 'Night Class'. Itu karena para siswa-siswinya selalu belajar dimalam hari. Itu karena....... Para murid-murid Night Class adalah..... Vampire. Ya, SELURUH muris Night Class adalah vampire. Dan tentu saja yg mengetahui hal ini hanyalah aku,ayah, dan para guru-guru Night Class. Para murid-murid asrama 'Yume'(Day Class) tidak ada satupun yg tau,kecuali aku. Guru-guru Day Class pun juga. Itu karena.. Ini adalah rahasia yg tidak boleh diketahui oleh orang lain terutama manusia.
"Hmm.. Apa kau tertarik dengan salah satu dari mereka Misa?" Tanya Koi.
Deg!
Ditanya seperti itu.. Tentu saja iya. Dan orang yg kusukai adalah... Kak Riku. Aku sangat sangat sangat menyukai kak Riku. Tapi aku tidak berani menyatakannya karena dia adalah penyelamat jiwaku. Dan pasti dia juga hanya menganggapku sebagai adiknya sendiri.
"Hei! Ada gakk!!? Siapa?? Ahh!! Pasti ada!! Jangan-jangan.. Riku Kaname ya?? Ketua asrama 'Mirai' itu kan selalu memperlakukanmu dengan spesial!!" Seru Koi dengan keras sampai terdengar kak Riku.
Kaaaattss!! "Ukh!! Koi!! Kata-katamu terlalu keras!!" Ujarku malu.
Lalu kak Riku pun mendekat...
"Ada apa Misa?" Tanyanya lembut.
Peesshh. Pipiku langsung memerah.
"Ng-nggak apa-apa kok!! Ini lho, temanku, katanya dia menyukai kakak!!" Jawabku bohong.
"Oh.. Begitu ya?" Jawab kak Riku datar.
"Ah, i-iyaa!!" Jawabku.
"Ihh!! Bohong kak Kaname! Yg suka sama kakak itu Misa! Bukan aku!!" Seru Koi sambil mendorong-dorong tubuhku ke arah kak Riku.
"Ngg.. Apaan sih Koi!!? Sudah ah! Kak Riku, lebih baik kakak dan teman-teman kakak cepat-cepat masuk ke kelas, nanti malah tambah ribut lagi" ujarku sambil menunjuk anak-anak Day Class yg berusaha mendekati anak-anak Night Class.
"Baiklah, sampai jumpa Misa-chan!" Ucap kak Riku sambil tersenyum.
"I-iyaa!! Sampai jumpa!" Jawabku sambil tersenyum juga.
BRAK!
"Aku pulang ayah~" seruku.
"Kyaa!! Misa-chan sudah pulangg??" Seru ayah dengan nada bicaranya yg khas -_-.
"Ayah.." Gumam ku sambil melihat tingkah laku ayah yg seperti orang bodoh itu.
"Kebetulan sekali!! Sekarang ayah akan mengenalkanmu pada seseorang!" Ucapnya.
"Ayo masuk!"
GRIITT
Saat pintu dibuka, muncullah seorang anak laki-laki yg sebaya denganku. Saat kulihat wajahnya, tatapan matanya sangaat dingin. Aku jadi agak takut.
"Tenang saja Misa, dia ini sebenarnya sudah ayah temukan sejak lama.. Tetapi setelah ayah menemukannya dulu, dia langsung diasuh oleh keluarga Mikami, tetapi sekarang keluarga angkatnya itu telah dibunuh oleh vampire.." Terang ayah.
Deg! Vampire katanya..?
"Nah, nama anak ini Sora Mikami. Sora, ini Misa anakku, Misa ini Sora!" Ujar ayah.
"Ahh.. Perkenalkan, namaku Misa Akatsuki.. Salam kenal" kataku.
"Salam kenal" jawabnya dingin.
Deg deg deg
Tiba-tiba jantungku berdetak keras..
"Ayah.. Aku merasakan bau darah disekitar sini.." Ujarku.
"Lalu kau berminat..?" Tanya ayah.
Hah!? Apa maksudnya!!?
"Bau darah itu.. Berasal dari Sora, lehernya digigit vampire, tapi lukanya tidak dalam kok" ucap ayah.
DEG!
"Nah.. Padahal ayah yg berada paling dekat dengannya saja tidak merasakannya, tapi kau yg jauh itu.. Bisa merasakannya. Benar-benar seperti seorang vampire" ucap ayah lagi.
Deg deg deg deg deg
"Ukhh.."
Nggak!! Aku bukan vampire!! Kenapa ayah tiba-tiba berkata seperti itu!!? Akhh!!! Aku jadi ingat kejadian 10tahun yg lalu!!
Deg deg deg deg deg deg
"Misa.. Kalau kau ingin darah bilang saja.." Ucap ayah.
Deg deg deg
"Nggak! Aku gak butuh! ........ Vampire licik!" Seruku sambil mengarahlan pistol Bloody Rose ke kepala 'ayah'.
"Fufufu.. Kau menyadarinya ya..? Misa-chan" ujar vampire yg menyamar jadi ayah.
"Mana ayah!!? Kau sembunyikan dimana diaa!!?" Bentakku.
"Bagaimana kalau dia.... Sudah mati..?" Tanya vampire itu.
Deg!
"Ukh! Diam! Atau kubunuh kau!" Ancamku.
"Lhooo.. Misa-chan jadi ganas ya! Aku jadi takut.." Ucap vampire itu.
"Huh! Mati kau!!"
Dorr!
"Cukup Misa," ucap kak Riku.
deg! "Kak Riku!?"
"Dia temanku, biar aku yg menghukumnya" ujarnya.
"Nah, Misa.. Lebih baik kau urus Sora saja ya" ucapnya lagi.
Oh iya! Sora!
"Sora..."
"Riku Kaname.." Gumam Sora.
"Wah..wah..wah.. Kau tau namaku rupanya?" Ucap kak Riku sambil tersenyum iblis.
"Ukh.."
"Ada apa Sora?" Tanyaku.
"Nggak.. Gak apa-apa..." Jawabnya.
"Kalau begitu aku pergi dulu ya, Misa" ujar kak Riku sambil beranjak pergi. "Dahh!"
Hyuuu~ bayangan kak Riku dan temannya pun hilang dalam sekejap. Benar-benar.. Ciri khas seorang vampire.
++++++++++++++++++++++
"Sora Mikami ya? Aku gak menyangka... Orangtuanya yg keturunan vampire itulah yg telah membunuh keluarga Misa..." Gumam Riku.
¤¤¤ To Be Continued ¤¤¤
Tidak ada komentar:
Posting Komentar